Dalam satu dekade terakhir, peranan ponsel bisa dibilang kian masuk
terlalu dalam di setiap relung kehidupan manusia. Ponsel kini menjadi
satu-satunya perangkat yang tak bisa lepas selama 24 jam penuh.
Dalam survei Time Mobility yang digelar Qualcomm bersama majalah Time,
banyak ditemukan keunikan menarik yang memang tak bisa kita pungkiri
faktanya. Hasil dari survei ini juga mengungkapkan bagaimana perangkat
mobile telah mengubah dunia.
Dari aspek kehidupan, setiap orang di dunia selalu mengecek ponselnya
minimal setiap 30 menit sekali. Tercatat juga bahwa 4 dari 5 orang di
dunia selalu menggunakan ponselnya untuk texting. Baik itu untuk SMS,
chatting, mengirimkan email, dan lainnya.
Kemudian, 44% responden lebih memilih untuk mendahulukan ponselnya
ketimbang mengambil dompet dari sakunya. Lainnya, 7 dari 10 orang di
dunia mengaku tetap membawa ponselnya dalam keadaan aktif ke ranjang
saat hendak tidur.
Dari aspek bisnis, 9 dari 10 orang mengakui sangat terbantu dengan
adanya ponsel. Indonesia bahkan menjadi negara yang paling tinggi
ketergantungannya pada ponsel untuk urusan bisnis (74%). Sedangkan
urutan keduanya adalah China (68%), Korsel (51%), Brasil (40%), dan AS
(28%).
Nah, jika dilihat dari aspek keluarga, kehadiran ponsel justru diakui 2
dari 3 orang membuat mereka merasa jadi orangtua yang lebih baik. Sebab,
50% mengakui mereka bisa terhubung dengan keluarganya kapan pun dan di
mana pun tanpa terhalang ruang dan waktu.
Ponsel di sejumlah negara juga telah dimanfaatkan untuk alat politik dan
informasi tentang kepemerintahan. Tercatat, negara yang paling sering
memanfaatkan ponsel sebagai medium komunikasi dengan warganya adalah
China (62%), India (53%), AS (6%), dan Inggris (6%).
Survei ini mengambil sampel 5.000 responden dari berbagai usia dan
tingkatan pendapatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, China, Korea
Selatan, India, Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.
Dari Indonesia sendiri respondennya 600 orang.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dalam survei global Time Mobility ini, Indonesia juga menjadi negara
yang mendapatkan perhatian khusus. Ponsel kini telah menjadi kebutuhan
primer bagi setiap orang.
Menurut Ben Siagian, Country Manager Qualcomm Indonesia, ponsel bukan
lagi barang mewah. Mulai dari smartphone termahal puluhan juta rupiah
hingga ponsel feature phone kelas bawah hingga Rp 100 ribu laku di
pasaran.
"Bukan cuma orang kaya, tukang ojek dan tukang sayur di Indonesia juga
sudah punya ponsel. Bahkan ada yang punya dua sekaligus. Ponsel telah
banyak membantu bisnis mereka," ujarnya dalam diskusi santai dengan
media di LeSeminyak, Pacific Place, Jakarta.
Dalam temuan Qualcomm, ponsel telah menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat Indonesia. Disebutkan, 63% orang Indonesia percaya bahwa
teknologi nirkabel mobile telah meningkatkan taraf hidup manusia.
93% masyarakat juga mengakui bahwa teknologi mobile wireless telah
menjadikan Indonesia sebagai negara yang efisien dalam menjalani bisnis.
91% masyarakat juga percaya, ponsel dengan koneksi nirkabel ini telah
membantu mereka memperluas kesempatan kerja.
Kemudian, 9 dari 10 responden Indonesia juga mengatakan, ponsel seluler
telah memainkan peranan penting dalam sektor pendidikan dan kesehatan di
negeri ini. Dan uniknya, 62% anak-anak di Indonesia telah memiliki
ponselnya sendiri.
"Saya tidak melihat ini ke arah negatif, kecuali anak-anak ini tidak
terkontrol. Itu sebabnya butuh bimbingan dan pengawasan orang tua.
Anak-anak memang cepat beradaptasi dengan ponsel, ini positif asalkan
ada edukasi dan kedisiplinan," pungkasnya.
Follow
Sabtu, Desember 22, 2012
[Fakta] Orang Tak Bisa Lepas Dari HP
Tags
# Informasi
About Unknown
Kami melayani berbagai jenis desain mulai tahun 2013 hingga sekarang, kini pelanggan kami dari dalam kota, luar kota, luar pulau, hingga mancanegara. karena bagi kami kualitas yang menjadi prioritas utama di usaha ini. Semoga anda dapat bekerja sama dan sukses bersama dalam menjalakan usaha.
Informasi
Tag ;
Informasi