Tiram tidak hanya dikenal sebagai salah satu sumber makanan laut yang lezat. Kerang sederhana ini ternyata juga memainkan peran penting bagi manusia, yakni sebagai penyelamat kota-kota pesisir dari ancaman banjir.
Point Pleasant, sebuah komunitas di New Jersey, Amerika Serikat, yang dihantam topan Sandy pada Oktober tahun lalu, melihat cangkang tiram sebagai cara untuk mengurangi kerusakan banjir pada masa depan. Tumpukan tiram di pesisir menjadi sebuah benteng yang cukup besar dan bermanfaat sebagai tembok laut alami yang mampu memperlambat gempuran badai dari laut.
"Ini solusi," kata Dennis Blazak, penduduk lokal dan anggota Climate Action Committee of Point Pleasant Borough. "Kami mencoba beradaptasi dengan perubahan iklim.
Ide menggunakan tiram untuk mengurangi kerusakan banjir tampaknya mendapat dukungan dari sejumlah pejabat setempat. "Tampaknya akan disetujui," kata anggota komite lainnya, Chris Leitner. Ia tidak menyangkal ide menggunakan tiram harus terlebih dulu diperkuat penelitian lingkungan. Namun tetap saja ide ini sangat menarik untuk dicoba diterapkan.
Penduduk New Jersey bukanlah yang pertama yang mempertimbangkan tiram untuk meminimalkan kerusakan banjir. Arsitek lanskap dari Columbia University, Profesor Kate Orff, telah mengusulkan "struktur tiram" sebagai cara untuk melindungi pelabuhan New York.
"Teknologi ini tidak memerlukan miliaran dollar, hanya butuh batu, tiram, dan kerang. Sesuatu yang sudah tersedia di alam," kata dia. Tumpukan tiram yang hidup menempel di daerah pesisir tidak hanya melindungi garis pantai dari gempuran ombak saat badai. Tiram juga akan menghapus polutan dalam air. Satu tiram mampu menyaring hingga 50 galon air sehari, menghilangkan polutan seperti nitrogen dan ganggang.
Tawaran solusi dari tiram bukan berarti tiram terbebas dari ancaman. Di seluruh dunia, populasi tiram terancam oleh meningkatnya pengasaman laut. Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil yang dipompa ke atmosfer mengakibatkan lautan menjadi lebih asam. Lingkungan asam menyulitkan tiram untuk membangun cangkang yang berbahan kalsium.
Blazak mengatakan, tumpukan tiram yang besar membentang di sebagian besar pantai timur laut Amerika, termasuk wilayah Teluk Barnegat di dekat Point Pleasant di New Jersey. "Tapi pemancingan berlebih dan polusi menyapu terumbu tiram di sana," ujarnya.
Point Pleasant, sebuah komunitas di New Jersey, Amerika Serikat, yang dihantam topan Sandy pada Oktober tahun lalu, melihat cangkang tiram sebagai cara untuk mengurangi kerusakan banjir pada masa depan. Tumpukan tiram di pesisir menjadi sebuah benteng yang cukup besar dan bermanfaat sebagai tembok laut alami yang mampu memperlambat gempuran badai dari laut.
"Ini solusi," kata Dennis Blazak, penduduk lokal dan anggota Climate Action Committee of Point Pleasant Borough. "Kami mencoba beradaptasi dengan perubahan iklim.
Ide menggunakan tiram untuk mengurangi kerusakan banjir tampaknya mendapat dukungan dari sejumlah pejabat setempat. "Tampaknya akan disetujui," kata anggota komite lainnya, Chris Leitner. Ia tidak menyangkal ide menggunakan tiram harus terlebih dulu diperkuat penelitian lingkungan. Namun tetap saja ide ini sangat menarik untuk dicoba diterapkan.
Penduduk New Jersey bukanlah yang pertama yang mempertimbangkan tiram untuk meminimalkan kerusakan banjir. Arsitek lanskap dari Columbia University, Profesor Kate Orff, telah mengusulkan "struktur tiram" sebagai cara untuk melindungi pelabuhan New York.
"Teknologi ini tidak memerlukan miliaran dollar, hanya butuh batu, tiram, dan kerang. Sesuatu yang sudah tersedia di alam," kata dia. Tumpukan tiram yang hidup menempel di daerah pesisir tidak hanya melindungi garis pantai dari gempuran ombak saat badai. Tiram juga akan menghapus polutan dalam air. Satu tiram mampu menyaring hingga 50 galon air sehari, menghilangkan polutan seperti nitrogen dan ganggang.
Tawaran solusi dari tiram bukan berarti tiram terbebas dari ancaman. Di seluruh dunia, populasi tiram terancam oleh meningkatnya pengasaman laut. Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil yang dipompa ke atmosfer mengakibatkan lautan menjadi lebih asam. Lingkungan asam menyulitkan tiram untuk membangun cangkang yang berbahan kalsium.
Blazak mengatakan, tumpukan tiram yang besar membentang di sebagian besar pantai timur laut Amerika, termasuk wilayah Teluk Barnegat di dekat Point Pleasant di New Jersey. "Tapi pemancingan berlebih dan polusi menyapu terumbu tiram di sana," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Membangun Dan Tanpa Link