Jason Cooper saat berusia 12 (kiri), dan 19 (kanan)
Terlahir dengan alat kelamin perempuan, ia sudah mencoba menjadi gadis remaja pada umumnya. Tapi, ia selalu tersiksa. Ia pun pernah berpacaran dengan laki-laki saat usia 15 tahun. Tapi, sama sekali tak ada gairah untuk mencium kekasihnya. Hubungan itu pun kandas dalam satu bulan.
“Periode hidup yang sangat buruk, tapi itu justru membuat saya yakin bahwa saya tak bisa terus menjalani hidup sebagai perempuan lagi,” kata Jason. Menjadi Jason adalah akhir dari pergulatan batin selama bertahun-tahun. Ia beruntung karena teman-temannya sangat mendukung keputusan besar itu. Teman-temannya pula yang kemudian membantunya meyakinkan sang ibu untuk menerima perubahan tersebut. Alison, sang ibu, cukup syok melihat putri cantiknya berubah menjadi sosok yang sangat maskulin.
“Saya menangis karena merasa seperti kehilangan anak perempuan. Tapi akhirnya saya sadar, dia telah menjadi anak laki-laki yang mengagumkan, saya kagum dengan keberaniannya mengambil keputusan penting dalam hidup,” kata sang ibu. Demi menunjukkan dukungan pada putrinya, Alison pun menemani Jason berkunjung ke dokter spesialis pada 10 September 2010. Di klinik itu, Jason mendapat suntikan testosteron untuk menyempurnakan statusnya sebagai laki-laki. Perlahan, Jason tak lagi mendapat menstruasi, suaranya bertambah berat, dan tumbuh brewok. Suntikan hormon laki-laki itu membuat Jason semakin percaya diri.
Jason berpose bersama pacarnya yang cantik, Rebecca Green (kiri)
Sembari menunggu kesempatan untuk melakukan operasi pengangkatan payudara dan perubahan genital, Jason tak ragu menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik bernama Rebecca Green. “Memiliki Rebecca di samping saya membuat saya lebih mudah menjalani hidup,” ujar Jason.
Betapa dunia kita kini makin lama semakin tidak masuk akal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Membangun Dan Tanpa Link